animasi bergerak gif
Rave

Jumat, 24 Juni 2016

Rio Haryanto F1

Pembalap kebanggaan Tanah Air, Rio Haryanto berhasil membawa nama Indonesia ke level tertinggi dalam dunia balap. Di balapan Formula One musim ini, Rio Haryanto menjadi pembalap pertama yang berasal dari Indonesia. Jelas hasil tersebut membuat bangga masyarakat Indonesia karena setelah sekian tahun digelar, Indonesia akhirnya memiliki wakil dalam balapan bergengsi tersebut. Musim ini, Rio Haryanto mengaspal di setiap seri Formula One bersama Manor Racing.

Melalui akun Twiter miliknya, Rio Haryanto menautkan video profile yang mengungkapkan kebanggaannya bisa membalap di Formula One. Dalam video tersebut, Rio Haryanto juga mengungkapkan mengapa dirinya sangat menyukai balapan F1.
“Saya menyukai Formula 1 karena ajang tersebut memeiliki level tinggi dimotorsport dan banyak sekali pembalap di dunia memiliki mimpi untuk bisa membalap di Formula 1," uja Rio Haryanto dalam video tersebut.



"Yang saya sukai tentang menyetir mobil Formula 1 adalah kecepatannya. Dalam menyetir mobil Formula 1 dibutuhkan fisik dan stamina yang kuat karena pembalap harus menghadapi g-force tinggi. Selain itu, kita juga harus serbabisa untuk menukar pengaturan yang ada di kemudi,” tambah pembalap yang berasal dari Surakarta tersebut.

Pembalap Indonesia, Rio Haryanto, menyebut bahwa dibutuhkan proses untuk menyelenggarakan Formula 1 di Indonesia. Namun, bukan berarti itu tidak mungkin. Musim ini adalah musim perdana Rio membalap di Formula 1, dan oleh karenanya menjadi musim perdana di mana ada pebalap Indonesia memacu jet darat Formula 1. Pada balapan perdananya, di Melbourne, beberapa pekan silam, Rio gagal finis. Mobil Manor yang dikendarainya mengalami kerusakan mesin di tengah balapan. Kendati begitu, Rio tak kecewa. Ia bertekad untuk meraih hasil yang lebih baik di Bahrain, Minggu (3/4/2016) ini.

            Jelang persiapan balapan di Bahrain, Rio menyempatkan diri menjawab sejumlah pertanyaan. Salah satunya adalah pembahasan soal kemungkinan balapan F1 di Indonesia. Tentu, ini bukan soal urusan membangun sirkuit saja. Masih ada proses lainnya yang juga harus dijalani.

           “Beberapa negara memerlukan semacam trigger untuk menjadikan F1 populer. Suatu negara tuan rumah Grand Prix dapat memiliki pembalap F1 lokal lebih cepat dari negara lain. Ini bisa dilihat dari Malaysia. Selain itu, bisa juga berjalan sebaliknya," ujar Rio dalam e-mail yang diterimadetikSport.

           “Jika ada seorang pembalap F1 muncul dari suatu negara, tidak perlu kaget jika kita mendengar sirkuit F1 baru dibangun di sana. India adalah salah satu contohnya."

            Indonesia sendiri pernah menggelar balapan kelas internasional seperti MotoGP, dan berencana akan menggelarnya kembali pada tahun 2017. Untuk bisa menjadi tuan rumah balapan Formula 1, tidak hanya dibutuhkan sirkuit yang memenuhi standar, tetapi juga beberapa infrastruktur pendukung lain di sekitarnya.

           "Indonesia juga memiliki sejarah dengan penyelenggaran kompetisimotorsport kelas dunia, baik roda dua maupun roda empat. Semoga demam F1 sekarang di tanah air terus berlanjut dan berdampak positif," kata Rio.

Sumber Referensi :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar