animasi bergerak gif
Rave

Senin, 02 Mei 2016

Reklamasi Teluk Jakarta



Reklamasi Teluk Jakarta belakangan menjadi topik hangat di sejumlah media massa. Hal itu menyusul pengungkapan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait adanya dugaan suap dalam proyek yang digadang-gadang bertujuan menambah luasan DKI Jakarta tersebut. 

Reklamasi adalah kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan manfaat sumber daya lahan ditinjau dari sudut lingkungan dan sosial ekonomi dengan cara pengurugan, pengeringan lahan atau drainase. Secara lingkungan, rencana reklamasi 17 pulau di Teluk Jakarta ini dinilai tidak layak, meskipun empat pulau di antaranya sudah terlanjur terbentuk

            Pakar Bidang Oseanografi Intitut Pertanian Bogor, Alan Frendy Koropitan, punya pandangan lain soal reklamasi yang sudah direncanakan selama satu dekade terakhir ini. Menurutnya, reklamasi belum diperlukan. "Teluk Jakarta lebih membutuhkan rehabilitasi dibandingkan reklamasi," kata Alan melalui siaran pers, Selasa (26/4/2016).

Berdasarkan hasil simulasi terjadi perubahan bentang alam. Sebanyak 17 pulau yang rencananya akan direklamasi dinilai memperlambat kecepatan arus. Hal ini menyebabkan pergerakan material seperti limbah organik, sedimen, dan logam berat ikut terhambat karena flushing time (waktu cuci) teluk melambat. Sehingga material cenderung tertinggal dan perairan lebih tercemar.

Indikasi pencemaran di Teluk Jakarta salah satunya dapat dilihat dari adanya ikan pingsan atau mati akibat tercemar limbah organik yang sangat tinggi. Wajar saja Teluk Jakarta dialiri 13 sungai yang melewati permukiman, industri, dan sebagainya. Artinya banyak material mengalir dan bermuara di Teluk Jakarta yang mengakibatkan air keruh dan kotor.


Meskipun menuai pro dan kontra, proyek reklamasi Teluk Jakarta terus berjalan. Proyek itu rencananya akan rampung pada akhir 2018. Sebanyak 10 pulau buatan telah mengantongi izin reklamasi dan amdal, sementara tujuh pulau buatan lainnya masih dalam proses pengajuan amdal dan reklamasi.

Jokowi menceritakan pengalamannya saat berkunjung ke Belanda pekan lalu. “Saya melihat pengelolaan air, water supply, sanitasi, dan yang lain-lainnya, juga nantinya yang berkaitan dengan pengembangan pelabuhan, bandara, jalan tol, transportasi massal. Ini betul-betul semuanya harus terintegrasi dengan baik,” ujarnya.

Sumber Referensi : 




 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar