animasi bergerak gif
Rave

Jumat, 01 April 2016

Ayah Segalanya

Ayah..
Beribu kata telah kau ucapkan..
Beribu cinta tlah kau berikan ..
Beribu kasih telah kau curahkan..
Hanya untuk anak mu..

Ayah..
Kau ajarkan ku tentang kebaikan..
Kau tunjukan ku tentang arti cinta..
Kau jelaskan ku tentang makna kehidupan..
Dan kau mendidik ku dengan sungguh kasih sayang..

Ayah..
Betapa mulianya hati mu..
Kau korbankan segalanya demi anak mu..
Kau banting tulang hanya untuk anak mu..

Kini ku berjanji untuk semua kerja keras mu..
Ku berjanji untuk semua kasih sayang mu..
Dan ku berjanji untuk ketulusan hati mu..
Bahwa aku akan selalu menjaga mu..
Aku akan selalu menyayangi mu hingga akhir hidup ku..

Terima kasih ayah untuk semua kasih sayang mu..

Sumber Referensi:

Lautan Mimpi

Ada banyak mimpi yang belum tercapai dalam hidupku. Ada banyak cerita yang kulewatkan disetiap episodenya. kali ini kisah tentang hidupku yang terkadang aku bingung akan seperti apa, harus menjadi apa, bagaimana dan kemana. 

Yah, pagi itu ada hal yang harus aku lalui, dan jika berhasil akan menjadi sebuah kunci sukses untukku melangkah kedepan.Alarm berbunyi tepat jam 05.00 pagi. aku harus bergegas mengambil buku, membaca lagi dan lagi setiap halamannya lalu bersiap menghadapi ujian ujian yang akan datang hari itu. Gugup? tampaknya bukan pertanyaan yang seharusnya ditanyakan kembali. Ya..ya..aku sangat teramat gugup. Setiap langkah yang aku lalui pagi itu setiap kata yang keluar dari mulutku. bukan hanya komat kamit semata tapi antara doa dan kata kata yang kubaca selama ini telah bercampur di perjalanan pagiku. sesampainya ditujuan, tanganku kaku seakan tidak tau apa yang harus ku kerjakan. Bukan ujian sekolah biasa, hari ini aku mesti melalui sebuah tahap menuju impian. Sebuah perusahaan imipian, pekerjaan imipian dan yah..semua impian ada disini. jika aku tak berhasil? entah. Aku akan berfikir kembali seperti diawal. harus menjadi apa? seperti apa? bagaimana? dan kemana?

Tahap demi tahap pagi itu aku jalani, bahkan dengan teramat serius. Adakah disini yang terkadang ikut memikirkan apa yang kupikirkan? aku berfikir keras antara jika iya dan jika tidak. Beberapa minggu kemudian hasil yang kujalani keluar dan????? ya, tidak seperti harapanku. kini bisakah aku melangkah? yah..aku tau harus melangkah tapi aku akan berfikir panjang untuk menjadi apa, seperti apa, bagaimana dan kemana...

Aku dan impianku terkadang bukan hal yang harus dipaksakan, kini aku hanya ingin melewati setiap keadaan, menikmati setiap perjalanannya. tak ada yang lebih nikmat bukan?

Plastik Berbayar

Kebijakan mengenai plastik berbayar telah resmi diberlakukan. Setiap masyarakat yang berbelanja di pasar swalayan wajib membayar Rp200,00 per lembar plastik. Menurut pemerintah, kebijakan ini diterapkan untuk mengurangi penggunaan plastik dan menekan dampak buruk limbah plastik terhadap lingkungan.

Menurut Prof. Ir. Agoes Soegianto, DEA, selaku dosen di Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga (FST UNAIR), kebijakan plastik berbayar belum dirasa tepat. Cara paling efektif menekan jumlah limbah plastik adalah dengan memperbaiki proses pengolahannya.

“Seperti kita tahu, pemisahan sampah di TPA (tempat pembuangan akhir) masih belum dilakukan. Ini murni tanggungjawab pemerintah yang harus mengurusnya. Tidak dengan cara membebankan pada masyarakat untuk menekan peredaran plastik,” jelas Prof. Agoes ketika ditemui ruangannya, Senin (22/2).

Prof. Agoes menyesalkan bahwa penumpukan sampah di TPA masih bercampur aduk. Padahal, di beberapa ruang publik tempat sampah telah dibuat terpisah. Sebab, pemisahan sampah menjadi percuma dan limbah plastik akan sulit dipisahkan ataupun didaur ulang.

Selain itu, menurut Guru Besar bidang Ekotoksikologi FST UNAIR, kebijakan plastik berbayar tak akan bisa menyelesaikan masalah sampah plastik. Hal ini justru akan membuka peluang penyelewengan dana karena tidak adanya kejelasan aliran uang pengganti plastik.

Permasalahan sampah merupakan tanggungjawab pemerintah yang membutuhkan komitmen dan dukungan masyarakat. Untuk itu, perlu adanya imbauan untuk membuang sampah secara terpisah dan menjaga kebersihan lingkungan bagi masyarakat. Pemerintah juga harus memiliki komitmen dan tindakan untuk mengolah sampah.

“Penelitian mengenai pengelohan sampah telah banyak, dan sudah lama dilakukan. Sebetulnya, Indonesia sudah siap. Pemerintah saja yang belum berkomitmen ke arah sana,” tegas Prof. Agoes.Menurut Riset Greeneration, organisasi nonpemerintah yang 10 tahun mengikuti isu sampah, satu orang di Indonesia rata-rata menghasilkan 700 kantong plastik per tahun. Di alam, kantong plastik yang tak terurai menjadi ancaman kehidupan dan ekosistem (Kompas, 23 Januari 2016).

Kondisi ini menjadi salah satu pemicu Indonesia dalam kondisi darurat sampah. Namun, tidak semua masyarakat menyadari kondisi ini. Salah satu usaha mengurangi sampah plastik adalah dengan menghemat penggunaan kantong plastik. Caranya membawa kantong plastik belanja sendiri sejak dari rumah.

Hasil jajak pendapat Kompas menunjukkan tiga dari lima responden mengakui perlunya membawa kantong belanja sendiri untuk mengurangi limbah plastik. Beberapa warga bahkan sudah membawa kantong belanja sendiri saat berbelanja ke mal. Jika dirunut, perilaku mengelola sampah plastik cenderung dipengaruhi oleh tingkat pendidikannya. Semakin tinggi pendidikan, semakin banyak yang menyetujui kebiasaan ini.

Separuh lebih responden berpendidikan tinggi setuju dengan kebiasaan ini, sedangkan responden berpendidikan menengah di angka sekitar 40 persen. Hal itu berbeda dengan warga berpendidikan rendah (SLTP ke bawah). Responden berpendidikan dasar yang setuju dengan kebiasaan ini persentasenya tidak mencapai 10 persen.

Kesadaran mengurangi plastik pun terlihat dari sisi usia. Responden berusia muda, yaitu di bawah 35 tahun, cenderung lebih sadar lingkungan. Seperti yang diungkapkan oleh Gigih (20), seorang mahasiswa di Bandung. Ia menyadari kalau kantong plastik merupakan limbah yang harus dikurangi dan dapat mencemari lingkungan.

Oleh karena itu, setiap kali berbelanja di supermarket, ia sering membawa kantong belanja sendiri. Pengetahuannya soal perlunya menjaga lingkungan kebanyakan diakses dari internet dan pergaulan di kampus. 

Sumber Referensi :



Kalijodo

Kalijodo sebagai topik perbincangan kian menghangat dalam obrolan masyarakat. Selain karena merupakan lokalisasi tertua di DKI Jakarta, bahkan lebih tua daripada usia Indonesia sendiri, Kalijodo juga dikaitkan dengan peristiwa tabrakan maut yang mengakibatkan korban jiwa sebanyak empat orang. Tak heran, Ahok mewacanakan hendak menertibkan kawasan Kalijodo dan mengembalikan fungsinya sebagai RTH (Ruang Terbuka Hijau).

Keberadaannya sebagai tempat mencari "cinta sesaat" ternyata sudah dimulai saat pembentukan Batavia oleh Pemerintahan Kolonial Belanda.

Dalam bukunya, "Geger Kalijodo", Krishna Murti menuturkan bahwa pada abad ke-20, karesidenan Jakarta terdiri atas enam afdeling (semacam distrik). Salah satunya adalah afdeling Panjaringan.

Afdeling Penjaringan dikenal berada di lokasi yang strategis karena tak jauh dari pelabuhan utama ketika itu, yakni Pelabuhan Sunda Kelapa. Di dalam afdeling Penjaringan inilah terletak Kalijodo, sebuah kawasan yang diapit oleh Sungai Angke dan Kanal Banjir Barat.

"Sesuai dengan namanya, Kalijodo, sejak masa-masa penjajahan Belanda dikenal sebagai tempat orang mencari cinta," kata Krishna yang kini dikenal sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya dengan pangkat Komisaris Besar.

Menurut Krishna, dalam novel Ca-Bau-Kan karangan Remy Silado, digambarkan mengenai situasi di Kalijodo pada era 1930-an. Di situ, kawasan Kalijodo dikisahkan sebagai tempat para pedagang-pedagang Tionghoa singgah.

"Di sini tempat para gadis pribumi mendendangkan lagu-lagu klasik Tionghoa di atas perahu-perahu yang ditambat di pinggir kali," tulis Krishna, dikutip Kompas.

Reputasi Kalijodo sebagai tempat prostitusi ternyata berlanjut setelah era kemerdekaan. "Bahkan sampai abad ke-21, selain menjadi tempat perjudian ilegal, Kalijodo juga berkembang sebagat tempat prostitusi liar," tulis Krishna. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya juga telah sepakat untuk bersama-sama turun tangan melakukan penertiban lokasasi Kalijodo.

Praktik prostitusi dan perjudian di Kalijodo terus berlangsung sampai saat ini. Dari peristiwa kecelakaan Toyota Fortuner B 201 RFD, beberapa hari lalu, wacana untuk menertibkan Kalijodo kembali diangkat ke permukaan. Sebelumnya, Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berjanji akan menertibkan lokasi prostitusi Kalijodo karena termasuk kawasan hijau.

Pemrov DKI Jakarta terus menyosialisasikan warga di kawasan Kalijodo, Penjaringan, Jakarta Utara, mengenai penertiban di kawasan tersebut. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ingin kawasan itu sudah tertib saat Jakarta menjadi tuan rumah Organisasi Konferensi Islam (OKI) pada 6-7 Maret 2016.

Lokalisasi Kalijodo terletak di bilangan Penjaringan, Jakarta Utara, dan membentang ke jalan Pangeran Tubagus Angke, Jakarta Barat.
Budayawan betawi Ridwan Saidi kepada Kompas.com, Jumat (12/2/2016), menuturkan kebiasaan yang dulu sering dilakukan di Kalijodo, yakni perayaan peh cun dan pesta air, dilarang pada masa kepemimpinan Wali Kota Jakarta Sudiro.

Jabatan Wali Kota pada saat itu setara dengan jabatan gubernur saat ini. Sudiro menjabat sebagai wali kota sejak tahun 1953 sampai 1960.“pesta itu berakhir tanpa keterangan yang jelas waktu wali kota Sudiro, tahun 1958 melarang. Cap go meh dilarang, peh cun dilarang. Kita juga engga mengerti, sampai hari ini dilarang,” katanya.


Sumber Referensi :