Pengertian
Virtual Reality
Virtual
Reality (VR) terdiri dari dua kata, virtual dan reality. Virtual berarti
maya/tidak nyata, reality berarti kenyataan. Virtual reality berarti
kenyataan yang bersifat maya. Virtual
reality adalah suatu teknologi yang memungkinkan penggunanya merasa berada di
dalam dunia virtual (maya), dan penggunanya dapat
berinteraksi dengan lingkungan virtual yang disimulasikan oleh komputer,
sehingga membuat pengguna seolah olah terlibat secara fisik maupun psikologis. Teknologi Virtual Reality ini memberikan pengalaman
visual kepada penggunanya yang ditampilkan dalam layar komputer, tetapi
beberapa aplikasi dari Virtual Reality ini mengikutsertakan pengalaman indera
lain, seperti pendengaran melalui speaker atau earphone.
Sejarah
Virtual Reality
Sejarah
awal lahirnya Virtual Reality dimulai saat Morton Heilig, seorang
Sinematografer, menciptakan sebuah simulator yang disebut Sensorama, sebuah
simulator yang dapat meliputi semua indera kita secara efektif, sehingga
menarik penggunanya kedalam layar pada tahun 1962. Kemudian pada tahun
1966, Ivan Sutherland, dengan bantuan muridnya Bob Sproull, menemukan atau
menciptakan Head-mounted Display (HMD), yang di klaim adalah sebagai
jendala menuju dunia virtual. Tetapi, HMD yang pertama kali diciptakan oleh
Ivan Sutherland ini masih sangat berat, sehingga pemakaiannya harus digantung
dan tidak dapat dibawa kemana mana. Lalu pada tahun 1977, MIT menciptakan salah
satu teknologi Virtual Reality pertama yaitu Peta Bioskop Aspen. Programnya
adalah suatu simulasi kasar tentang kota Aspen di Calorado. Di Peta Bioskop
Aspen ini, penggunanya bisa menjelajahi kota virtual tersebut dalam tiga
pilihan musim, yaitu musim panas, musim dingin, dan musim semi. Akhir tahun
1980, istilah “Virtual Reality” telah dipopulerkan oleh Jaron Lanier, salah
satu pelopor modern di bidang Virtual Reality. Lanier yang telah mendirikan
perusahaan VPL Riset pada tahun 1985, yang mengembangkan dan membangun sistem "Kacamata hitam dan sarung tangan” yang terkenal pada masa itu.
Istilah Realitas maya tidak pasti
asalnya. Pengembang realitas maya, Jaron
Laniermengakui bahwa ia menggunakan istilah itu pertama kali dan ada
istilah yang terkait digunakan oleh Myron Krueger adalah “kenyataan tiruan“ telah
digunakan sejak 1970.Virtual Reality sering digunakan untuk menggambarkan
berbagai aplikasi, umumnya terkait dengan mendalam,sangat visual,3D lingkungan.
CAD pengembangan perangkat
lunak,akselerasi perangkat keras grafik,kepala-mount display,sarung tangan
database dan miniaturisasi telah membantu
mempopulerkangagasan.Dalam buku The Metaphysics of Virtual
Reality,Michael R. Heim mengidentifikasi tujuh konsep yang
berbeda Virtual Reality yaitu :
· Simulasi
· Interaksi
· Kepalsuan
· Imersi
· Tele Presence
· Seluruh Tubuh Imersi
· Jaringan Komunikasi
Untuk memasuki Virtual
Reality,pengguna mengenakan sarung tangan khusus,earphone,dan
kacamata khusus yang terhubung dengan komputer dan sistem yang di dalamnya.
Melalui cara ini,setidaknya tiga indera tubuh kita terkontrol oleh komputer.
Untuk hasil yang lebih baik,biasanya piranti Virtual Reality ini juga memonitor
apa yang dilakukan user. Misalnya
kacamata yang mengontrol pergerakkan bola mata pengguna dan meresponnya dengan
mengirim masukkan video yang baru. Virtual Reality kadang digunakan untuk
menyebut dunia virtual yang disajikan ke dalam komputer,seperti pada berbagai
macam game permainan komputer yang kini marak perkembangannya,meskipun hanya
berbasis representasi teks,suara dan grafis.
Sekarang,istilah Virtual
Reality mulai tergantikan oleh istilah Virtual Envoronment oleh
para ahli komputer. Konsepnya tetap sama, yaitu mensimulasikan lingkungan 3-D
yang bisa dijelajahi oleh pengguna seolah-olah benar-benar bisa dirasakan lewat
indera.
Elemen dalam Virtual Reality
Adapun elemen yang terdapat dalam Virtual
Reality antara lain :
a. Virtual World / Dunia VirtualYaitu
konten yang terdapat dalam medium yang diberikan. Konten ini dapat berupa
screen play/script.
b. Immersion
Yaitu sensasi pengguna berada di suatu lingkungan. Immersion dapat dibagi menjadi :
Physical Immersion
Yakni sensasi badan kita atau fisik kita memasuki suatu media.
Mental immersion
Yakni sensasi pengguna berada di dalam lingkungan virtual (virtual environtment).
c. Interactivity
Yakni virtual world dapat merespon aksi yang dilakukan user. Komputer membuat hal ini mungkin terjadi dan dapat dilakukan secara real-time.
d. Sensory Feedback
Yaitu informasi mengenai virtual world ditampilkan ke indera user. Dapat bersifat secara visual, audio, maupun sentuhan
Yaitu sensasi pengguna berada di suatu lingkungan. Immersion dapat dibagi menjadi :
Physical Immersion
Yakni sensasi badan kita atau fisik kita memasuki suatu media.
Mental immersion
Yakni sensasi pengguna berada di dalam lingkungan virtual (virtual environtment).
c. Interactivity
Yakni virtual world dapat merespon aksi yang dilakukan user. Komputer membuat hal ini mungkin terjadi dan dapat dilakukan secara real-time.
d. Sensory Feedback
Yaitu informasi mengenai virtual world ditampilkan ke indera user. Dapat bersifat secara visual, audio, maupun sentuhan
Software Virtual Reality
Adapun beberapa software yang
dapat digunakan untuk membuat aplikasi yang memiliki sistem Virtual Reality
adalah sebagai berikut :
· VRML
VRML adalah singkatan dari
Virtual Reality Modeling Language. VRML adalah suatu format komputer yang dapat
menjelaskan atau membuat objek 3 dimensi. VRML memiliki kemampuan untuk
menampilkan objek 3 dimensi baik, yang bersifat statis (tidak dapat bergerak) maupun bersifat dinamis (dapat
bergerak), dan objek multimedia lain seperti suara, text, video, dan gambar.
VRML merupakan salah satu sistem yang dapat digunakan untuk memodelkan virtual
reality.
· 3DML
3DML adalah suatu format
bahasa pemodelan 3 dimensi dimana pengguna dapat mengunjungi tempat (atau situs
Web) melalui browser internet.
Efek Positif dan Negatif dari Virtual Reality
Perkembangan
teknologi, dalam hal ini Virtual Reality, selalu membawa dampak positif kepada
kehidupan manusia. Perkembangan teknologi selalu mempermudah beberapa aspek
kehidupan manusia. Walau begitu, setiap hal memiliki sisi negatifnya.
Berikut ini adalah beberapa
dampak positif dan negatif dari penggunaan Virtual Reality dalam kehidupan
manusia :
· Dampak
Positif :
1. Virtual Reality dapat membantu meningkatkan
kualitas sumber daya manusia dengan menyediakan berbagai simulasi.
2. Simulasi virtual yang diberikan oleh
Virtual Reality harganya jauh lebih murah daripada melakukan simulasi sungguhan
3. Simulasi virtual juga lebih
mudah untuk dipersiapkan dan digunakan
Dampak Negatif :
Adapun dampak negatif dari
penggunaan Virtual Reality adalah para penggunanya kerap mengalami cybersickness. Penderita cybersickness akan
merasakan ketegangan mata dan bahkan disertai rasa pusing. Terkadang si
penderita secara psikologis masih terbawa pada suasana yang diciptakan oleh
sistem Virtual Reality walaupun telah kembali ke dunia nyata.
Sumber Referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar