animasi bergerak gif
Rave

Senin, 08 Juni 2015

KONFLIK DALAM ORGANISASI


1. Pengertian Konflik

    Konflik dapat diartikan sebagai ketidak setujuan antara dua atau lebih anggota organisasi atau kelompok-kelompok dalam organisasi yang timbul karena mereka harus menggunakan sumber daya yang langka secara bersama-sama atau menjalankan kegiatan bersama-sama dan atau karena mereka mempunyai status, tujuan, nilai-nilai dan persepsi yang berbeda.

2. Jenis-jenis Konflik

    Konflik yang terjadi dalam suatu organisasi dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu : 

    a. Dari segi pihak yang terlibat dalam konflik
        dapat dibedakan 3 macam :
·         Konflik individu dengan individu.
·         Konflik individu dengan kelompok.
·         kelompok dengan kelompok. 

    b. Dari segi dampak yang timbul.
        Konflik dapat dibedakan menjadi dua, yaitu konflik fungsional dan konflik infungsional. Konflik dikatakan fungsional apabila dampaknya dapat memberi manfaat atau keuntungan bagi organisasi, sebaliknya disebut infungsional apabila dampaknya justru merugikan organisasi .

3. Faktor-faktor yang dapat menimbulkan adanya konflik dalam suatu organisasi 
    antara lain adalah :

    1. Berbagai sumber daya yang langka  
        Karena sumber daya yang dimiliki organisasi terbatas / langka maka perlu dialokasikan
        dan mungkin menerima kurang dari kelompok yang lain.
   2. Perbedaan dalam tujuan.
       Dalam suatu organisasi biasanya terdiri dari atas berbagai macam bagian yang
       bisa mempunyai tujuan yang berbeda-beda. Perbedaan tujuan dari berbagai
       bagian ini kalau kurang adanya koordinasi dapat menimbulkan adanya konflik.
   3. Saling ketergantungan dalam menjalankan pekerjaan.
       Organisasi merupakan gabungan dari berbagai bagian yang saling berinteraksi.
       akibatnya kegiatan satu pihak mungkin dapat merugikan pihak lain. Dan ini
       merupakan sumber konflik pula.
   4. Perbedaan dalam nilai atau persepsi
       Perbedaan dalam tujuan biasanya dibarengi dengan perbedaan dalam sikap,
       nilai danpersepsi yang bisa mengarah ke timbulnya konflik.
   5. Sebab-sebab lain.
       Selain sebab-sebab di atas, sebab-sebab lain yang mungkin dapat menimbulkan konflik
       dalam organisasi misalnya gaya seseorang dalam bekerja, ketidak jelasan organisasi
       dan masalah-masalah komunikasi.

4. Strategi penyelesaian konflik 
 
    Pendekatan penyelesaian konflik oleh pemimpin dikategorikan dalam dua dimensi ialah kerjasama/tidak kerjasama dan tegas/tidak tegas. Dengan menggunakan kedua macam dimensi tersebut ada 5 macam pendekatan penyelesaian konflik ialah :

 1. Menghindar
    Menghindari konflik dapat dilakukan jika isu atau masalah yang memicu konflik tidak
    terlalu penting atau jika potensi konfrontasinya tidak seimbang dengan akibat yang akan
    ditimbulkannya.
2. Mengakomodasi
    Memberi kesempatan pada orang lain untuk mengatur strategi pemecahan
    masalah, khususnya apabila isu tersebut penting bagi orang lain. Hal ini memungkinkan
    timbulnya kerjasama dengan memberi kesempatan pada mereka untuk membuat  
    keputusan.
3. Kompetisi
    Jika percaya bahwa anda memiliki lebih banyak informasi dan keahlian yang
    lebih dibanding yang lainnya atau ketika anda tidak ingin mengkompromikan nilai-nilai
    anda.
4. Kompromi atau Negosiasi
    Masing-masing memberikan dan menawarkan sesuatu pada waktu yang bersamaan,
    saling memberi dan menerima, serta meminimalkan kekurangan semua pihak yang
    dapat menguntungkan semua pihak.
5. Memecahkan Masalah atau Kolaborasi
    Pemecahan sama-sama menang dimana individu yang terlibat mempunyai tujuan kerja
    yang sama. Perlu adanya satu komitmen dari semua pihak yang terlibat untuk saling
    mendukung dan saling memperhatikan satu sama lainnya.